Sering buang air kecil merupakan hal yang wajar seiring bertambahnya usia. Namun, bagi lansia, kondisi ini bisa menjadi masalah saat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun inkontinensia urin (ketidakmampuan menahan buang air kecil) dapat dipicu oleh berbagai penyebab dan dianggap tidak berbahaya, kondisi ini tak jarang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kabar baiknya, ada sejumlah cara mengatasi lansia sering buang air kecil yang bisa dilakukan agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas.
Penyebab Lansia Sering Buang Air Kecil
Sebelum membahas cara mengatasinya, penting untuk memahami beberapa penyebab umum lansia sering buang air kecil.
- Inkontinensia urin: Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti otot panggul yang lemah, infeksi saluran kemih, diabetes, dan efek samping obat.
- Kandung kemih yang terlalu aktif: Kondisi ini menyebabkan kandung kemih berkontraksi lebih sering dari biasanya, sehingga menimbulkan rasa ingin buang air kecil secara terus menerus.
- Obstruksi saluran kemih: Penyumbatan pada saluran kemih, seperti akibat batu ginjal atau pembesaran prostat, dapat menghambat aliran urin dan menyebabkan sering buang air kecil.
- Konsumsi kafein dan alkohol: Kafein dan alkohol memiliki efek diuretik, yang dapat meningkatkan produksi urin dan frekuensi buang air kecil.
Meskipun inkontinensia urin dapat dipicu oleh berbagai penyebab dan dianggap tidak berbahaya, kondisi ini tak jarang dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.
Cara Mengatasi Lansia Sering Buang Air Kecil
Lalu, bagaimana cara mengatasi lansia yang sering buang air kecil? Dikutip dari baliroyalhospital.co.id, berikut adalah 5 cara yang bisa dilakukan.
1. Melakukan Latihan Otot Panggul
Latihan otot panggul atau senam Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot yang menopang kandung kemih, sehingga membantu Anda menahan urine di kandung kemih dan menghindari kebocoran.
Berikut cara melakukan senam Kegel:
- Kencangkan otot panggul Anda seperti saat Anda menahan buang air kecil.
- Tahan selama 5 detik, kemudian lepaskan selama 10 detik.
- Ulangi sebanyak 10 kali, lakukan 3 set setiap hari.
2. Mengatur Waktu Buang Air Kecil
Membuat jadwal buang air kecil dapat membantu Anda mengontrol kandung kemih dan mengurangi frekuensi buang air kecil.
Berikut tipsnya:
- Atur waktu buang air kecil setiap 2-3 jam, bahkan jika Anda tidak merasa ingin buang air kecil.
- Hindari minum banyak air putih 2-3 jam sebelum tidur.
- Pergi ke toilet setelah berhubungan seks dan batuk.
3. Melakukan Relaksasi
Stres dapat memperburuk inkontinensia urin. Oleh karena itu, penting untuk melakukan relaksasi untuk membantu mengendalikan dorongan untuk buang air kecil.
Berikut beberapa teknik relaksasi yang dapat Anda coba:
- Teknik pernapasan dalam: Tarik napas panjang dan hembuskan perlahan.
- Meditasi: Duduklah dengan tenang dan fokuskan pikiran Anda pada napas Anda.
- Yoga: Beberapa pose yoga dapat membantu memperkuat otot panggul dan meningkatkan relaksasi.
4. Memperhatikan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil dan meningkatkan kontrol kandung kemih.
Berikut beberapa tipsnya:
- Kurangi konsumsi kafein dan alkohol, karena dapat meningkatkan produksi urine.
- Berhenti merokok, karena dapat melemahkan otot panggul.
- Menjaga berat badan ideal, karena obesitas dapat memberi tekanan pada kandung kemih.
- Makan makanan yang kaya serat, karena dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi sembelit, yang dapat memperburuk inkontinensia urin.
5. Menggunakan Popok Dewasa
Jika cara-cara di atas tidak membantu, Anda dapat menggunakan popok dewasa untuk membantu Anda tetap kering dan nyaman.
Popok Dewasa Parenty dapat menjadi pilihan tepat untuk mengatasi inkontinensia urin pada lansia. Popok ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
- Permukaan 3D yang mempercepat penyerapan cairan dan efektif mengurangi gesekan dengan kulit.
- Daya tampung 900ml yang mampu menyerap 6x lebih cepat.
- Desain 3 dimensi berbentuk perahu yang efektif mencegah kebocoran pada bagian belakang.
Inkontinensia urin pada lansia dapat diatasi dengan berbagai cara. Lakukan langkah-langkah di atas untuk membantu Anda mengontrol kandung kemih dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau concerns, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.