Dehidrasi pada lansia bisa sangat berbahaya. Lansia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami dehidrasi karena beberapa faktor. Untuk itu, bagi lansia yang tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan wajib mengetahui cara mencegah dehidrasi puasa.
Tanda-Tanda Dehidrasi saat Puasa
Puasa adalah tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam. Selama itu, tubuh hanya mengandalkan energi dari makanan yang dikonsumsi saat sahur. Bagi lansia, hal ini tentu mengkhawatirkan karena mereka sangat rentan mengalami dehidrasi apalagi ketika puasa. Sehingga untuk menghindari hal buruk terjadi pada lansia, Anda perlu mengenali tanda-tanda dehidrasi pada lansia saat puasa.
Tanda-tanda dehidrasi pada saat berpuasa Ramadhan dapat bervariasi dari ringan hingga serius. Beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai adalah:
- Jika seseorang merasa mulutnya terasa sangat kering, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan cairan.
- Merasa haus secara berlebihan, terutama setelah berbuka atau sahur, bisa menjadi tanda dehidrasi.
- Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah dan tekanan darah rendah, yang dapat membuat seseorang merasa pusing atau kepala ringan.
- Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan rasa lemas atau lemah, terutama jika aktivitas fisik dilakukan tanpa asupan cairan yang cukup.
- Jika seseorang mengalami penurunan produksi urin atau urinnya berwarna gelap, itu bisa menjadi tanda dehidrasi. Urin yang normal biasanya berwarna kuning muda hingga jernih.
- Kurangnya cairan dalam tubuh dapat memengaruhi fungsi otak dan kemampuan untuk fokus atau berkonsentrasi.
- Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan detak jantung menjadi cepat atau tidak teratur, karena tubuh berusaha mengompensasi kekurangan cairan.
Bagaimana Cara Mengatasi Dehidrasi Pada Lansia?
Dehidrasi pada lansia memang dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Dengan mencegah dehidrasi pada lansia saat berpuasa Ramadhan itu artinya kita menjaga kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu untuk mencegah dehidrasi pada lansia saat puasa:
1. Minumlah Cairan Secukupnya saat Berbuka dan Sahur
Pastikan lansia minum banyak air saat berbuka puasa dan sebelum sahur. Hindari minuman berkafein atau beralkohol karena mereka dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Pilih air putih, jus buah, atau minuman elektrolit yang mengandung garam dan mineral penting.
2. Batasi Aktivitas Fisik yang Berat
Lansia mungkin tidak dapat menoleransi aktivitas fisik yang berat saat berpuasa. Mereka harus membatasi aktivitas fisik seperti bekerja di luar ruangan di bawah sinar matahari terik atau berolahraga intensitas tinggi. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan tubuh.
3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Cairan
Pilih makanan yang tinggi air seperti buah-buahan (semangka, mentimun, stroberi) dan sayuran (mentimun, tomat) untuk membantu meningkatkan asupan cairan. Makanan yang mengandung banyak air dapat membantu menjaga hidrasi tubuh.
4. Hindari Mengonsumsi Kafein
Cara mencegah dehidrasi saat puasa pada lansia selanjutnya adalah hindari mengonsumsi kafein yang berlebihan. Makanan atau minuman dengan kandungan kafein yang sering kali dikonsumsi oleh para orang tua adalah the dan kopi. Kandungan kafein dapat merangsang tubuh untuk sering buang air kecil dan memicu dehidrasi.
5. Batasi Konsumsi Garam
Dengan membatasi mengonsumsi makanan yang tinggi garam dapat membantu mencegah dehidrasi pada lansia saat puasa. Pasalnya, makanan dan minuman yang tinggi garam dapat menarik dan menahan air dalam tubuh sehingga meningkatkan rasa haus pada tubuh. Bila cairan tubuh tidak terpenuhi maka dapat memperburuk kondisi tubuh saat puasa.
Lansia yang memiliki kondisi medis tertentu atau mengonsumsi obat-obatan tertentu mungkin membutuhkan perhatian khusus dalam mengatur puasa Ramadhan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.
Itulah, tanda-tanda dehidrasi pada lansia yang perlu diwaspadai dan cara mencegah dehidrasi saat puasa. Semoga puasanya lancar ya! (Aq/PRT)