Selama bulan Ramadhan, seluruh umat muslim diwajibkan berpuasa selama 30 hari. Meski tubuh harus menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam, kita tetap harus menjaga kesehatan selama berpuasa. Terutama bagi lansia yang ingin menjalankan ibadah puasa. Tentu harus dibawah pengawasan agar tidak mengganggu kesehatan.
Apakah Lansia Wajib Berpuasa?
Keputusan untuk berpuasa pada lansia bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi kesehatan dan keterbatasan fisik yang mungkin dimiliki oleh individu tersebut. Berpuasa pada usia lanjut dapat memiliki risiko tertentu dan bisa menjadi tidak aman bagi beberapa lansia, terutama jika mereka memiliki penyakit kronis atau kondisi medis tertentu.
Oleh karena itu, sebaiknya lansia berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten sebelum memutuskan untuk berpuasa selama bulan Ramadhan atau dalam situasi tertentu lainnya. Dokter akan dapat memberikan penilaian yang lebih akurat terkait kemampuan fisik dan kesehatan lansia serta memberikan saran apakah berpuasa akan aman atau tidak bagi mereka.
Aturan dalam berpuasa pun terdapat pengecualian terhadap kewajiban berpuasa bagi orang-orang yang dalam kondisi tertentu yang mengancam kesehatan, seperti lansia, orang sakit, ibu hamil, menyusui, dan orang yang sedang dalam perjalanan. Dalam hal ini, mereka dapat membayar fidyah atau mengganti puasa di waktu lain jika memungkinkan.
Tips menjaga kesehatan di bulan puasa untuk lansia
Sebelum berpuasa, lansia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan dan riwayat medis. Pantau kondisi kesehatan lansia secara rutin selama bulan puasa. Perhatikan tanda-tanda yang mengindikasikan gangguan kesehatan
Jika memutuskan untuk berpuasa di bulan Ramadhan, berikut ini tips untuk menjaga kesehatan lansia selama bulan puasa:
1. Makan sahur bergizi
Pastikan lansia mendapatkan asupan yang bergizi dan bernutrisi cukup saat makan sahur dan berbuka untuk menjaga kesehatan selama Ramadhan. Pilihlah makanan yang seimbang, mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting.
2. Minum air putih yang cukup
Pastikan lansia tetap terhidrasi dengan baik. Minumlah air dalam jumlah yang cukup saat berbuka dan sahur, serta hindari minuman berkafein atau berenergi yang dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh lansia yang tetap ingin berpuasa, lansia sebaiknya memperbanyak konsumsi buah dan sayur agar dapat menjaga kesehatan selama Ramadhan. Buah yang direkomendasikan adalah pisang, alpukat hingga buah lain yang mengandung tinggi serat.
4. Istirahat yang cukup
Pastikan lansia mendapatkan istirahat yang cukup di siang hari untuk mengembalikan energi yang terpakai saat berpuasa. Terutama menjaga pola tidur karena persiapan sahur dan hindari tidur larut malam.
5. Hindari aktivitas fisik yang berat
Puasa bukanlah halangan untuk beraktivitas, namun hal ini tidak berlaku pada lansia. Meski aktivitas fisik penting untuk menjaga kesehatan, namun lansia sebaiknya menghindari aktivitas fisik berat saat berpuasa untuk menghindari kelelahan dan dehidrasi. Prioritaskan aktivitas ringan seperti jalan-jalan santai atau senam ringan.
Menjaga kesehatan selama Ramadhan bagi lansia tidak boleh disepelekan. Selain itu, penting juga memperhatikan kenyamanan selama beraktivitas di bulan puasa dengan menggunakan popok dewasa Parenty. Parenty, popok dewasa berdaya serap tinggi yang selalu setia memberikan perlindungan maksimal bagi lansia yang beraktivitas selama puasa. (Aq/PRT)