Pernahkan Anda mendengar istilah anyang-anyangan? Kondisi anyang-anyangan membuat seseorang tidak nyaman saat buang air kecil. Karena ada beberapa orang yang juga merasakan sakit saat buang air kecil. Dalam dunia medis anyang-anyangan disebut juga dengan disuria.
Dysuria bisa dijadikan sebagai indikator masalah kesehatan Anda. Karena beberapa penyakit bisa ditandai dengan munculnya disuria. Nah, untuk itu mari kita bahas lebih lengkap apa penyebab, gejala dan cara mengobati disuria atau anyang-anyangan.
Apa itu Disuria (Anyang-anyangan)?
Disuria, atau yang sering dikenal dengan istilah anyang-anyangan, adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa sakit, tidak nyaman, atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Disuria bisa terjadi pada pria dan wanita, namun lebih sering dialami oleh wanita. Kondisi ini sering kali menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasari, seperti infeksi atau peradangan pada saluran kemih.
Penyebab Disuria (Anyang-anyangan)
Faktanya, disuria atau anyang-anyangan bukanlah suatu penyakit. Melainkan salah satu tanda atau gejala dari beberapa masalah kesehatan. Berikut ini penyebabnya munculnya disuria atau anyang-anyangan yang wajib Anda ketahui:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah penyebab paling umum dari disuria. Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan peradangan. Gejala lainnya termasuk sering buang air kecil, urine berwarna keruh, dan bau urine yang tidak sedap.
2. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Saat batu ginjal berpindah ke saluran kemih, dapat menyebabkan rasa sakit dan disuria. Gejala tambahan termasuk nyeri tajam di punggung atau sisi tubuh dan darah dalam urine.
3. Kista Ovarium
Pada wanita, kista ovarium dapat menyebabkan disuria. Kista ini adalah kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Selain disuria, kista ovarium dapat menyebabkan nyeri panggul, kembung, dan gangguan menstruasi.
4. Infeksi Prostat
Pada pria, infeksi prostat (prostatitis) bisa menyebabkan disuria. Prostatitis dapat disebabkan oleh bakteri dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri di perut bagian bawah, kesulitan buang air kecil, dan nyeri saat ejakulasi.
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa IMS, seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan disuria. IMS ini seringkali disertai dengan gejala lain seperti keputihan yang tidak normal, nyeri panggul, dan gatal-gatal pada alat kelamin.
6. Cystitis
Cystitis adalah peradangan kandung kemih yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala cystitis termasuk sering buang air kecil, nyeri panggul, dan urine yang keruh atau berbau kuat.
Gejala Disuria (Anyang-anyangan)
Gejala utama dari disuria adalah rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil. Gejala tambahan yang mungkin menyertai disuria tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan dapat mencakup:
- Sering buang air kecil
- Urine keruh atau berbau tidak sedap
- Darah dalam urine
- Nyeri panggul atau perut bagian bawah
- Nyeri punggung atau sisi tubuh
- Keputihan yang tidak normal (pada wanita)
- Kesulitan buang air kecil (pada pria)
Cara Mengatasi Disuria (Anyang-anyangan)
Penanganan disuria tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah disuria:
- Perbanyak minum air putih sesuai dengan anjuran yakni 2,5 liter per hari untuk meningkatkan frekuensi BAK dan mempermudah bakteri terbuang bersama urine.
- Jangan abai dan menunda buang air kecil yang justru dapat menyebabkan bakteri berkembang lebih mudah.
- Anyang-anyangan bisa dihilangkan dengan mengompres air hangat di bagian perut bagian bawah selama 15 menit sebanyak 3-4 kali sehari.
- Perhatikan asupan makanan dan minuman serta hindari pemicunya seperti makanan pedas, minimal alkohol, asam, pemanis buatan dan kafein.
Pencegahan Disuria
Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko disuria termasuk:
- Minum cukup air setiap hari
- Menjaga kebersihan pribadi, terutama setelah buang air kecil atau buang air besar
- Menghindari produk yang dapat mengiritasi saluran kemih, seperti sabun atau semprotan kebersihan wanita yang beraroma
- Menggunakan pelumas berbasis air saat berhubungan seksual untuk mengurangi iritasi
- Berkemih setelah berhubungan seksual untuk mengeluarkan bakteri dari saluran kemih
Dengan memahami penyebab dan gejala disuria serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan mencegah komplikasi yang lebih serius. (Aq/PRT)