Saat membicarakan orang yang sudah berusia lanjut, kita sering mendengar istilah "lansia" dan "manula." Tapi, apakah keduanya memiliki arti yang sama? Saya pun dulu mengira demikian, hingga akhirnya saya menemukan bahwa ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
Secara etimologi, "lansia" adalah kependekan dari "lanjut usia," sedangkan "manula" merupakan singkatan dari "manusia usia lanjut." Meski tampak serupa, penggunaan kedua istilah ini memiliki nuansa yang berbeda. Istilah "lansia" lebih sering digunakan dalam ranah kesehatan dan sosial, sedangkan "manula" lebih bersifat umum dan kerap digunakan dalam konteks administratif atau formal.
Menurut WHO (World Health Organization), seseorang dikategorikan sebagai lansia jika berusia 60 tahun ke atas. Sementara itu, dalam banyak dokumen pemerintahan di Indonesia, istilah "manula" lebih sering muncul dalam kebijakan terkait kesejahteraan sosial.
Ciri-Ciri Fisik dan Mental
Ketika seseorang memasuki fase lansia atau manula, perubahan fisik dan mental menjadi hal yang tak terhindarkan. Saya melihat ini terjadi pada orang tua saya sendiri. Rambut mereka mulai memutih, kulit menjadi lebih keriput, dan tenaga tidak sekuat dulu. Tapi lebih dari itu, ada perubahan yang lebih mendalam.
Secara fisik, lansia cenderung mengalami:
- Penurunan massa otot dan kekuatan
- Gangguan keseimbangan yang meningkatkan risiko jatuh
- Penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran
- Kulit menjadi lebih tipis dan rentan terhadap luka
Dari sisi mental, beberapa lansia mengalami penurunan daya ingat, bahkan risiko terkena demensia atau Alzheimer. Menurut studi dari Alzheimer’s Association, sekitar 10% orang berusia di atas 65 tahun mengalami Alzheimer, dan angka ini meningkat seiring bertambahnya usia.
Namun, tak semua lansia mengalami penurunan kognitif yang signifikan. Banyak juga yang tetap aktif dan produktif, terutama jika didukung dengan pola hidup sehat.
Kesehatan dan Kualitas Hidup
Menjaga kualitas hidup di usia lanjut bukan sekadar soal menghindari penyakit. Saya sering mendengar cerita dari teman-teman yang memiliki orang tua lansia, bahwa menjaga kesehatan mental mereka sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Beberapa cara untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia:
- Nutrisi Seimbang: Asupan makanan yang kaya serat, vitamin, dan protein sangat penting.
- Aktivitas Fisik: Olahraga ringan seperti jalan pagi atau yoga bisa membantu menjaga kebugaran.
- Sosialisasi: Berinteraksi dengan keluarga dan teman dapat mengurangi risiko depresi.
- Produk Pendukung: Penggunaan produk yang sesuai dengan kebutuhan lansia, seperti popok celana dewasa Parenty, membantu mereka tetap nyaman dan percaya diri dalam beraktivitas sehari-hari.
Saya ingat ketika kakek saya mulai mengalami inkontinensia, ia sempat merasa malu dan enggan keluar rumah. Setelah menggunakan popok celana dewasa yang nyaman, ia bisa kembali menjalani aktivitas tanpa khawatir.
Intervensi dan Dukungan
Sebagai anak atau cucu, kita memiliki peran besar dalam mendukung lansia di sekitar kita. Banyak cara yang bisa kita lakukan, mulai dari memberikan perhatian, menyediakan kebutuhan mereka, hingga memastikan mereka mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menerapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, seperti layanan kesehatan gratis melalui BPJS dan berbagai program sosial lainnya.
Tak hanya itu, banyak organisasi non-pemerintah yang aktif memberikan dukungan, seperti Alzheimer Indonesia yang membantu keluarga dalam merawat lansia dengan demensia.
Bagi kita yang memiliki orang tua atau kerabat lansia, kita bisa mulai dengan langkah sederhana:
- Mengajak mereka berbicara dan mendengar cerita mereka
- Menemani mereka beraktivitas fisik ringan
- Memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, termasuk kenyamanan dalam beraktivitas dengan produk seperti Parenty yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pada akhirnya, baik "lansia" maupun "manula" merujuk pada mereka yang telah memasuki usia lanjut. Perbedaan keduanya lebih kepada penggunaan istilah, bukan pada makna esensialnya. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat memberikan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan.
Saya percaya bahwa setiap lansia berhak mendapatkan kehidupan yang nyaman, sehat, dan bahagia. Dan itu semua bisa dimulai dari perhatian kecil yang kita berikan kepada mereka setiap hari. Jadi, mari kita lebih peduli pada lansia di sekitar kita!