Seiring bertambahnya usia, banyak lansia yang mengalami perubahan pola tidur, termasuk tidur lebih sering dan lebih lama dari biasanya. Hal ini sering kali membuat khawatir anggota keluarga. Untuk itu penting mengetahui kenapa lansia lebih banyak tidur dan cara mengatasinya.
Waktu Tidur Ideal untuk Lansia
Secara umum, lansia membutuhkan sekitar 7-8 jam tidur per malam. Namun, kebutuhan tidur ini bisa bervariasi tergantung pada kesehatan individu dan faktor lainnya. Selain tidur malam, lansia juga bisa memanfaatkan tidur siang yang singkat untuk membantu menjaga energi dan kewaspadaan sepanjang hari.
Berikut adalah panduan umum waktu tidur ideal untuk lansia berdasarkan usia:
1. Usia 60-70 Tahun
Memasuki usia 60-70 tahun, para lansia membutuhkan durasi tidur sebanyak 7-8 jam per malam. Pada usia ini, tidur yang cukup membantu menjaga fungsi kognitif dan fisik. Tidur yang nyenyak juga membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
2. Usia 70-80 Tahun
Durasi tidur malam tetap dianjurkan sebanyak 7-8 jam per malam, dengan kemungkinan tidur siang singkat. Lansia pada rentang usia ini mungkin mengalami perubahan pola tidur, seperti sering terbangun di malam hari. Tidur siang singkat dapat membantu mengatasi kelelahan tanpa mengganggu tidur malam.
3. Usia 80 Tahun ke Atas
Lansia yang berusia 80 tahun ke atas tetap disarankan untuk istirahat sebanyak 7-8 jam per malam, dengan tidur siang yang lebih sering atau lebih lama. Pada usia ini, pola tidur cenderung lebih terfragmentasi, dan lansia mungkin membutuhkan lebih banyak tidur siang untuk mengimbangi kualitas tidur malam yang berkurang. Penting untuk memastikan lingkungan tidur yang nyaman dan rutinitas yang teratur.
Penyebab Lansia Sering Tidur
Ada beberapa alasan mengapa lansia cenderung lebih banyak tidur. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Kurang Kegiatan
Lansia yang memiliki aktivitas fisik dan sosial yang terbatas mungkin merasa lebih mudah lelah dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur. Ketiadaan kegiatan yang menyibukkan bisa membuat tubuh merasa lemas dan mengantuk.
Mengonsumsi Banyak Obat
Banyak lansia yang mengonsumsi berbagai jenis obat untuk mengelola kondisi kesehatan mereka. Beberapa obat dapat memiliki efek samping yang menyebabkan kantuk atau rasa lelah berlebihan.
Kebiasaan Tidur yang Buruk
Kebiasaan tidur yang buruk seperti sering terbangun di malam hari, insomnia, atau tidur tidak nyenyak bisa membuat lansia merasa perlu tidur lebih lama atau lebih sering untuk mengimbangi kurangnya kualitas tidur.
Mengalami Stres
Stres atau kecemasan yang dialami oleh lansia, baik karena masalah kesehatan, kehilangan orang terdekat, atau perubahan hidup lainnya, dapat memengaruhi pola tidur mereka.
Demensia Lanjutan
Pada lansia dengan demensia atau penyakit Alzheimer, perubahan pola tidur adalah hal yang umum terjadi. Mereka mungkin mengalami tidur yang terfragmentasi atau tidur lebih lama dari biasanya.
Dampak Buruk Jika Lansia Sering Tidur
Meskipun tidur cukup penting untuk kesehatan, tidur berlebihan pada lansia juga bisa menimbulkan beberapa dampak negatif:
Gangguan pada Otak
Tidur berlebihan dapat dikaitkan dengan gangguan kognitif dan penurunan fungsi otak. Ini dapat memperburuk kondisi demensia atau masalah memori lainnya.
Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Studi menunjukkan bahwa tidur terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Selalu Lelah dan Mengantuk
Ironisnya, tidur berlebihan dapat membuat lansia merasa lebih lelah dan mengantuk sepanjang hari. Pola tidur yang tidak teratur juga dapat mengganggu ritme sirkadian mereka.
Mudah Mengalami Kenaikan Berat Badan
Kurangnya aktivitas fisik karena terlalu banyak tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat dan memperburuk kondisi kesehatan lainnya.
Cara Mengatasi Lansia yang Sering Tidur
Mengelola pola tidur lansia yang berlebihan memerlukan pendekatan yang komprehensif. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
Dorong Aktivitas Fisik
Ajak lansia untuk terlibat dalam aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, senam, atau yoga. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik tetapi juga membantu mengatur pola tidur.
Rutin Jadwal Tidur
Bantu lansia untuk memiliki jadwal tidur yang konsisten. Cobalah untuk memastikan mereka tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Konsultasi Medis
Jika konsumsi obat menjadi penyebab utama kantuk, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan penyesuaian dosis atau mengganti obat yang lebih sesuai.
Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur nyaman dan kondusif untuk tidur yang nyenyak. Suhu yang tepat, kasur yang nyaman, dan pencahayaan yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kurangi Stres
Bantu lansia mengelola stres dengan berbagai cara, seperti meditasi, berbicara dengan orang terdekat, atau terapi. Mendukung kesejahteraan emosional mereka juga penting untuk tidur yang lebih baik.
Monitor Pola Tidur
Jika ada kekhawatiran serius tentang pola tidur lansia, pertimbangkan untuk menggunakan alat pemantau tidur atau melakukan pemeriksaan di klinik tidur untuk mendapatkan analisis yang lebih mendalam.
Mengelola pola tidur lansia memerlukan perhatian dan pemahaman. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu mereka menikmati tidur yang sehat dan berkualitas, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Jika terdapat masalah tidur yang serius, konsultasikan dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan memahami kebutuhan tidur yang berbeda berdasarkan usia serta penyebab kenapa lansia lebih banyak tidur, kita dapat membantu lansia mencapai tidur yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. (Aq/PRT)