Mengapa Depresi Sering Dialami Lansia dan Apa Solusinya?

Kenapa lansia sering merasa sedih? Cari tahu penyebab utama depresi pada lansia dan cara mengatasinya.

written by : PARENTY - 9 Okt 2024

Viewed : 32   Read duration :

Depresi pada lansia adalah masalah kesehatan mental yang sering kali luput dari perhatian, meski cukup umum terjadi. Seiring bertambahnya usia, banyak lansia menghadapi berbagai perubahan hidup yang dapat memicu depresi, seperti pensiun, kehilangan orang terdekat, atau penurunan kesehatan fisik.

Depresi pada lansia tidak hanya memengaruhi kualitas hidup mereka, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan. Kita akan membahas mengapa depresi sering dialami lansia serta berbagai solusi yang bisa diterapkan untuk membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan sehat.

Penyebab Depresi Pada Lansia

Penyebab depresi pada lansia bisa beragam, dipengaruhi oleh faktor fisik, psikologis, hingga sosial. Berikut beberapa penyebab utama depresi pada lansia:

1. Perubahan Fisik dan Kesehatan

Penurunan kesehatan fisik, seperti penyakit kronis (diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung), nyeri persistent, serta penurunan mobilitas dapat memicu depresi. Lansia yang menghadapi kondisi ini sering kali merasa kehilangan kendali atas tubuh mereka, yang dapat menimbulkan perasaan frustasi dan putus asa.

2. Isolasi Sosial dan Kesepian

Banyak lansia mengalami isolasi sosial akibat pensiun, kehilangan pasangan hidup, atau anak-anak yang pindah dan jarang berkunjung. Keterbatasan fisik yang mengurangi kemampuan mereka untuk bersosialisasi juga dapat memperburuk perasaan kesepian, yang pada akhirnya memicu depresi.

3. Kehilangan Orang Tercinta

Kehilangan pasangan, teman dekat, atau anggota keluarga adalah salah satu penyebab utama depresi pada lansia. Kesedihan mendalam akibat kehilangan bisa berlangsung lama, membuat mereka merasa semakin terisolasi dan sulit pulih dari duka.

4. Penurunan Fungsi Otak

Penurunan kognitif, seperti demensia atau Alzheimer, dapat menyebabkan depresi pada lansia. Lansia yang mulai mengalami masalah memori atau kebingungan sering merasa takut, cemas, atau putus asa, yang kemudian dapat memicu depresi.

5. Perubahan Peran Sosial

Pensiun dan perubahan peran dalam keluarga sering kali membuat lansia merasa kehilangan identitas atau tujuan hidup. Rasa kehilangan peran yang mereka anggap penting bisa membuat mereka merasa tidak berguna, yang kemudian memicu depresi.

6. Masalah Keuangan

Kondisi keuangan yang tidak stabil setelah pensiun juga dapat menjadi penyebab depresi. Lansia yang menghadapi kesulitan ekonomi mungkin merasa cemas, khawatir tentang biaya perawatan medis, atau merasa kehilangan otonomi finansial, yang dapat memicu stres dan depresi.

7. Faktor Genetik

Depresi juga dapat disebabkan oleh faktor genetik. Lansia yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah depresi mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini, terutama jika dipicu oleh berbagai faktor lain yang sudah disebutkan di atas.

Gejala Depresi Pada Lansia

Depresi pada lansia seringkali tidak terdeteksi karena gejalanya yang seringkali berbeda dari depresi pada orang dewasa muda. Gejala-gejala ini mungkin disalahartikan sebagai bagian normal dari penuaan.

Gejala umum depresi pada lansia meliputi:

  • Perubahan suasana hati: Rasa sedih, putus asa, atau kosong yang berkepanjangan.
  • Perubahan pola tidur: Sulit tidur, tidur berlebihan, atau terbangun di tengah malam.
  • Perubahan nafsu makan: Nafsu makan berkurang atau meningkat drastis.
  • Kelelahan: Merasa lelah sepanjang waktu, bahkan setelah beristirahat.
  • Kesulitan berkonsentrasi: Sulit mengingat hal-hal atau mengambil keputusan.
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah: Merasa tidak berguna atau menyalahkan diri sendiri.
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup.

Gejala fisik yang sering menyertai depresi:

  • Nyeri kronis yang tidak dapat dijelaskan
  • Masalah pencernaan
  • Perubahan berat badan yang signifikan

Gejala psikologis yang sering menyertai depresi:

  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai
  • Mengasingkan diri dari orang lain
  • Mudah tersinggung
  • Merasa cemas atau gelisah

Cara Mengatasi Depresi Pada Lansia

Jika Anda atau orang tua Anda mengalami gejala depresi, penting untuk segera mencari bantuan medis. Pengobatan depresi pada lansia biasanya melibatkan kombinasi dari beberapa pendekatan, seperti:

  • Psikoterapi: Terapi bicara dengan seorang psikolog atau psikiater dapat membantu lansia memahami dan mengatasi perasaan mereka.
  • Medikasi: Obat-obatan antidepresan dapat membantu memperbaiki keseimbangan kimiawi di otak.
  • Terapi kelompok: Berinteraksi dengan orang lain yang mengalami masalah serupa dapat memberikan dukungan emosional.

Penting untuk diingat bahwa depresi adalah kondisi yang dapat diobati. Dengan memahami apa saja penyebab dan gejala depresi pada lansia, kita dapat memberikan perawatan yang tepat. Dengan begitu, lansia dapat kembali menikmati hidup dan menjalani hari-hari dengan lebih bahagia. (Aq/PRT)

READ ANOTHER LATEST NEWS

Lihat semua >
Stop Tahan Buang Air Kecil, Mulai Pakai Popok Dewasa Parenty

Jangan menahan buang air kecil terlalu sering ya, ini bahayanya! Parenty jadi solusi tepat! Popok dewasa nyaman, serap, dan bikin kamu lebih percaya diri.

2024-12-17 10:36:17
Perbedaan Tipe Popok Dewasa Parenty

Bingung pilih popok dewasa Parenty tipe perekat atau celana? Temukan popok dewasa Parenty yang paling nyaman dan efektif. Cari tahu bedanya di sini!

2024-12-13 10:50:54