Kenapa Lansia Sering Kencing di Malam Hari? Ini Penjelasannya

Kenapa lansia sering bangun malam untuk buang air kecil? Yuk, cari tahu penyebab dan solusinya di sini!

written by : PARENTY - 2 Okt 2024

Viewed : 1   Read duration :

Salah satu keluhan umum yang sering dialami oleh para lansia adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari. Kondisi ini dikenal sebagai nokturia, yaitu kebutuhan untuk bangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil. Meskipun hal ini sering dianggap sebagai bagian dari proses penuaan, penting untuk memahami kenapa lansia sering kencing malam hari dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Penyebab Lansia Sering Buang Air Kecil di Malam Hari

Nokturia bukan hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Bagi para lansia, istirahat yang cukup adalah hal penting untuk menjaga keseimbangan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, kenapa lansia sering kencing malam hari? Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya.

1. Perubahan Fungsi Ginjal

Seiring bertambahnya usia, fungsi ginjal cenderung menurun. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan produk limbah dalam bentuk urin. Pada lansia, kemampuan ginjal untuk mengonsentrasikan urin menurun, yang berarti lebih banyak urin diproduksi, terutama di malam hari. Selain itu, pada siang hari, tubuh memproduksi hormon antidiuretik yang membantu mengurangi produksi urin. Namun, pada lansia, produksi hormon ini bisa berkurang, menyebabkan lebih banyak urin yang dihasilkan di malam hari.

2. Penurunan Kapasitas Kandung Kemih

Kapasitas kandung kemih juga cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Kandung kemih yang lebih kecil berarti lebih cepat penuh, sehingga lansia lebih sering merasa ingin buang air kecil, termasuk pada malam hari. Selain itu, elastisitas otot kandung kemih yang menurun bisa menyebabkan keinginan buang air kecil yang lebih mendesak, meskipun jumlah urin yang terkumpul belum banyak.

3. Perubahan Hormon

Seperti disebutkan sebelumnya, hormon antidiuretik bertanggung jawab untuk mengurangi produksi urin saat kita tidur. Namun, pada lansia, produksi hormon ini menurun, sehingga mereka lebih sering buang air kecil pada malam hari. Selain itu, pada wanita yang telah mengalami menopause, penurunan kadar estrogen dapat mempengaruhi kontrol kandung kemih, yang juga meningkatkan frekuensi buang air kecil di malam hari.

4. Adanya Gangguan Kesehatan

Nokturia sering kali merupakan gejala dari berbagai kondisi kesehatan yang mendasari. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak urin untuk membersihkan kelebihan glukosa, yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, termasuk di malam hari.
  • Infeksi saluran kemih (ISK): Infeksi di saluran kemih dapat menyebabkan dorongan buang air kecil yang lebih sering, rasa terbakar saat buang air kecil, dan urgensi yang lebih tinggi, terutama di malam hari.
  • Gagal jantung: Pada penderita gagal jantung, cairan yang terkumpul di kaki pada siang hari akan bergerak kembali ke sistem peredaran darah saat tidur, yang meningkatkan produksi urin dan menyebabkan nokturia.
  • Prostat membesar pada pria (BPH): Pada pria lansia, pembesaran prostat adalah masalah umum yang dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih, membuat mereka lebih sering buang air kecil, termasuk di malam hari.

5. Konsumsi Obat-Obatan

Banyak lansia yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi fungsi kandung kemih dan meningkatkan produksi urin. Misalnya, obat diuretik yang sering diresepkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau gagal jantung bisa menyebabkan lebih banyak urin diproduksi, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil di malam hari. Selain itu, beberapa obat penenang atau antidepresan juga bisa memengaruhi pola tidur dan buang air kecil.

6. Kebiasaan Minum di Malam Hari

Kebiasaan minum cairan, terutama di malam hari, juga berpengaruh pada frekuensi buang air kecil saat tidur. Lansia yang mengonsumsi banyak air, teh, kopi, atau minuman lainnya sebelum tidur akan lebih cenderung terbangun untuk buang air kecil di malam hari. Teh dan kopi yang mengandung kafein bersifat diuretik, yang bisa membuat produksi urin meningkat.

Dampak Nokturia pada Lansia

Nokturia tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup lansia secara keseluruhan. Kekurangan tidur yang berkepanjangan bisa menyebabkan kelelahan di siang hari, gangguan suasana hati, penurunan konsentrasi, hingga meningkatkan risiko jatuh di malam hari saat lansia harus bangun untuk pergi ke kamar mandi.

Selain itu, jika kondisi ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasari, seperti diabetes atau gagal jantung, tidak mengatasinya bisa memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Cara Mengatasi Nokturia pada Lansia

Jika lansia sering kencing malam hari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi buang air kecil saat tidur:

  1. Batasi konsumsi cairan di malam hari: Usahakan untuk mengurangi asupan cairan setidaknya dua jam sebelum tidur. Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol, karena keduanya dapat meningkatkan produksi urin.
  2. Rutin berolahraga: Latihan yang teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan kandung kemih dan mengurangi gejala nokturia. Latihan seperti senam Kegel dapat membantu memperkuat otot panggul dan meningkatkan kontrol kandung kemih.
  3. Konsultasi dengan dokter: Jika nokturia disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau pembesaran prostat, penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Obat-obatan atau perubahan gaya hidup mungkin diperlukan untuk mengelola kondisi yang mendasarinya.
  4. Mengatur jadwal buang air kecil: Cobalah untuk buang air kecil secara teratur sepanjang hari untuk membantu mengosongkan kandung kemih dan mengurangi keinginan buang air kecil di malam hari.
  5. Gunakan bantal kaki: Jika ada masalah dengan penumpukan cairan di kaki, gunakan bantal untuk mengangkat kaki saat tidur. Ini dapat membantu mengurangi penumpukan cairan di kaki dan mencegah peningkatan produksi urin di malam hari.

Kenapa lansia sering kencing malam hari? Jawabannya bisa melibatkan berbagai faktor, mulai dari perubahan fungsi tubuh akibat penuaan, gangguan kesehatan, hingga efek samping obat-obatan. Nokturia mungkin umum terjadi, tetapi bukan berarti harus diabaikan.

Mengatasi masalah ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas tidur lansia, tetapi juga mencegah komplikasi lebih lanjut yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Jika lansia mengalami nokturia yang berkelanjutan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. (Aq/MKK)

READ ANOTHER LATEST NEWS

Lihat semua >
Apa Itu Osteoporosis? Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Jaga kesehatan tulangmu sejak dini! Ketahui apa itu osteoporosis dan cara mencegahnya.

2024-10-01 17:06:13
Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Sakit saat pipis? Jangan diabaikan! Ini dia penjelasan lengkap tentang ISK, mulai dari gejala hingga pengobatannya.

2024-09-06 17:18:09